Wednesday, October 21, 2009
dimana ada anak yang tidak terlalu pintar membawa barang mahal yang sebenarnya mukanya tidak bertampang seperti itu. dia mencoba memakai barang itu, tapi malah ditatap sinis, entah kenapa. tujuannya jelas. yang mau dia hadapi juga jelas. mungkin karena ketidaksukaan hati dan keterpaksaan untuk melihat lebih jauh apa yang sebenarnya ingin dilakukan. apakah seorang anak yang biasa-biasa saja harus melakukan hal yang biasa?
infact, did everbody is ordinary?
or they can be extraordinary, if someone look at they with his/her eyes?
not with his/her EYE?
plis deh ah, ga smua orang harus pinter eksak. walopun eksak hal yang begitu penting. karena hukum negara yang mengatakan secara tidak langsung kalau, EKSAK adalah segala-galanya. hello there, dunia ga selebar daun kolor kali. semua punya potensial beda. tapi, jangan pada ngira posting ini ngatain eksak kaga' penting. bego itu namanya.
maksudnya.
potensi yang kita punya banyak. bukan cuma eksak.
jangan terpaku pada satu hal yang baku. kalo emang kita engga nguasain hal itu.
berusaha semaksimal mungkin, tapi jangan maksain banget harus jadi si pinter.
seengganya nilenya ga jeblok.
akhirnya, anak biasa itu menanggapi dengan senyum. tanpa beban hati. toh, mereka tidak tahu dan akan dibuatnya tau.